Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul Anwar Kabupaten Bogor pada awal tahun 1957, pada masa awal berdiri sekolah ini sangat
tidak diperhitungkan terutama karena kondisi lingkungan yang terpencil
dikelilingi persawahan berada dalam lingkungan kumuh serta ditambah sarana transportasi
yang teramat sulit. Seiring perkembangan waktu sekolah ini mengalami
perkembangan yang cukup pesat, terutama sejak tahun 1991 Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul Anwar merupakan salah satu sekolah yang diunggulkan
sebagai Sekolah Berbudaya Lingkungan dan
Agamis, sehingga
menjadi salah satu sekolah yang sangat diminati masyarakat terutama masyarakat sekitar,
berdasarkan kondisi masyarakat sekitar disimpulkan bahwa tingkat ekonomi berada
pada taraf menengah ke bawah dengan tingkat kesadaran rendah untuk melanjutkan
sekolah.
Sejalan
dengan perkembangan pendidikan di Indonesia kualitatif maupun kuantitatif mengalami
perkembangan secara cepat. oleh karena itu, perkembangan
tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan yang sepadan.
Pendidikan sistem persekolahan saat ini kebanyakan hanya mentransfer kepada
peserta didik apa yang disebut the dead
knowledge, yakni pengetahuan yang terlalu bersifat text-book. Oleh karena itu, Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul Anwar Tapos II merintis
untuk mengembangkan mutu pendidikan sehingga dapat meluluskan siswa yang
berkualitas, perkembangan pendidikan yang dilaksanakan mengacu pada
perkembangan teknologi informasi yaitu proses pembelajaran yang akan
menghasilkan tenaga pengajar dan peserta didik yang berkualitas. Guru bukan
merupakan satu-satunya sumber pengetahuan, guru hanya sebagai fasilitator dalam
mengajar, guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam kurikulum,
melainkan guru akan aktif untuk mengkaitkan kurikulum dengan lingkungan yang dihadapi
siswa, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, dan untuk mendukung hal
tersebut diperlukan prasarana pembelajaran yang mendukung, yaitu dengan
disediakannya fasilitas teknologi informasi untuk mengikuti perkembangan zaman,
khususnya pada masalah pendidikan dan pengajaran.
Pendidikan
saat ini belum semuanya terwujud dalam upaya peningkatan mutu, di segala
bidang, karena terhambat pada akses pemerataan pendidikan untuk Wajar dikdas 9
tahun dan kesiapan fisik sekolah,
seperti ruang kelas, ruang laboratorium (IPA, TIK, dan Bahasa)
ruang praktik (Keterampilan, Penjaskes, Kesenian, dan mata pelajaran lainnya),
ruang guru, ruang perpustakaan, ruang pertemuan dan ruangan lain yang kurang
memadai atau bahkan belum ada. Untuk sarana pembelajaran seperti
media dan sumber pembelajaran, buku,
alat-alat praktik mata pelajaran
(penjaskes, TIK, Seni Budaya, Keterampilan, IPA, Bahasa Inggris)
belum semuanya memadai, bahkan ada yang belum, akibatnya
berdampak pada rendahnya mutu layanan pendidikan.
Sekolah
gratis, berdampak pada upaya sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan,
terutama dalam mendukung pembiayaan pendidikan. Walaupun pemerintah telah
menyalurkan berbagai dana untuk menunjang proses pendidikan, seperti BOS, Bantuan
Siswa Miskin (BSM), dan sebagainya. Semua
itu belum memenuhi standar ideal
pembiayaan pendidikan di sekolah. Agar
peningkatan mutu sekolah dapat terwujud selain didukung oleh kesiapan
Guru, Tenaga Kependidikan, sarana-prasarana, juga harus didukung kesiapan
pembiayaan yang memadai. Untuk menjembatani kesenjangan ini diperlukan
kerjasama dengan semua pihak, terutama peranan dan fungsi Komite Sekolah.
Untuk
mewujudkan akses pendidikan, relevansi dan mutu, diperlukan manajemen sekolah
yang sehat, efisien, transparan dan akuntabel
harus mendapat dukungan oleh semua warga sekolah dengan berperan aktif dan
dinamis dalam semua kegiatan sekolah, sehingga terwujud sekolah yang kondusif
dan bermutu tinggi yang berstandar nasional.
Masih rendahnya standar kelulusan siswa, terutama dalam penentuan standar ketuntasan belajar
setiap kompetensi dasar dari tiap mata pelajaran merupakan hal
yang problematik.
Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan sasaran sentral yang
harus dibenahi adalah kualitas pendidikan guru berbagai usaha telah
dilaksanakan dengan pembaharuan pendidikan dan saat ini Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul Anwar Tapos II
akan menambahkan dengan Teknologi Informasi, karena proses globalisasi
merupakan keharusan sejarah yang tidak mungkin dihindari dengan segala berkah
dan mudhoratnya. Bangsa dan
negara akan dapat memasuki era globalisasi dengan tegar apabila memiliki
pendidikan yang berkualitas. Kualitas pendidikan sebagian besar ditentukan oleh
proses belajar mengajar di kelas, dalam hal ini guru sangat memegang peranan
penting yang mana guru adalah kreator proses belajar mengajar.
Tugas utama guru adalah mengembangkan potensi
siswa secara maksimal lewat penyajian materi mata pelajaran yang jelas,
memiliki nilai dan karakteristik yang
mendasarinya. Guru harus
dilatih dengan berbagai metode dan perilaku mengajar yang dianggap canggih dan
inovatif, karena dengan perkembangan ilmu pengetauan
yang berkaitan dengan kemajuan teknologi proses mengajar menjadi sesuatu kegiatan
yang semakin bervariasi, kompleks, dan rumit. Hal terpenting
adalah memperbaiki
dan meningkatkan kualitas guru serta memberikan kebebasan kepada guru untuk
berinovasi dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang akan berimbas dengan
sendirinya pada kualitas siswa.